IQNA

Takdir Ilahi dan Disiplin Emosional dalam Alquran

10:35 - April 21, 2024
Berita ID: 3479950
IQNA - Beberapa ajaran Alquran seperti cakupan Tuhan atas segala urusan dan peristiwa yang terjadi pada manusia, banyak emosi manusia seperti rasa takut atau semangat yang besar menjadi seimbang dan terkendali dalam perilaku manusia.

Beberapa sikap dapat menjadi landasan mental dan intelektual seseorang untuk mencapai disiplin emosional. Misalnya terbentuknya keimanan kepada Allah swt dalam naungan keyakinan seperti kesadaran dan kendali Tuhan atas urusan, dominasi kehendak Tuhan, kesertaan Tuhan, kefanaan dunia dan superioritas dalam bayang-bayang keimanan menimbulkan banyak emosi manusia seperti: Ketakutan yang intens atau keserakahan yang besar yang menyebabkan tergesa-gesa, penundaan dan ketidakteraturan dalam perilakunya dapat dikendalikan.

Mungkin ayat terpenting dalam bidang disiplin emosi dalam Alquran adalah ayat yang memperkenalkan segala peristiwa dan kerugian yang menimpa manusia atau tentangnya dari Tuhan dan telah ditakdirkan sebelum penciptaannya.

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَ لَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid: 22)

Menerima landasan ini membuat seseorang tidak menganggap dirinya tidak terorganisir dan ditinggalkan, dan sebagai akibat dari peristiwa kehidupan, ia tidak menderita depresi dan euforia:

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَ لَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ

“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu”. (QS. Al-Hadid: 23) Karena jika seseorang yakin bahwa apa yang hilang darinya, tidak mungkin tidak pergi, dan apa yang diperolehnya adalah titipan yang dititipkan Allah kepadanya, maka orang tersebut tidak akan terlalu bersedih ketika nikmatnya hilang, dia juga tidak akan terlalu senang ketika nikmat-nikmat itu terbuka.

Ayat lain yang merujuk pada tema yang sama adalah ayat 11 surah At-Taghabun:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah

Yakni, perbuatan faktor apa pun dan akibat dari efektor mana pun tidak selesai tanpa izin Allah swt, dan tidak ada sebab yang berdampak pada penyebabnya tanpa izin-Nya. Oleh karena itu, keyakinan akan hikmah peristiwa kehidupan dan keyakinan akan kefanaan masalah dapat mengendalikan dan mendisiplinkan emosi dan tindakan manusia. (HRY)

 

Kunci-kunci: Takdir ، dalam Alquran
captcha