Isi surah
Surah ini merupakan isi rangkaian ajaran dan keyakinan Islam serta rangkaian aturan dan kewajiban agama. Pada bagian pertama, diisyaratkan persoalan wilayah dan kepemimpinan pasca Nabi Muhammad saw, dan persoalan trinitas umat Nasrani, dan sebagian persoalan yang berkaitan dengan hari kebangkitan serta pertanyaan para nabi tentang umatnya.
Pada bagian kedua, disebutkan persoalan menepati perjanjian, keadilan sosial, kesaksian keadilan dan larangan bunuh diri (dan juga kisah anak Adam dan pembunuhan Habil oleh Qabil), serta penjelasan bagian-bagian makanan halal dan makanan yang diharamkan dan bagian dari aturan wudhu dan tayamum. Dinamakan Surah Al-Maidah karena kisah turunnya Maidah kepada para sahabat Isa (as) disebutkan dalam ayat 114 surah ini.
Tujuan Surah
Jika kita perhatikan baik-baik ayat-ayat surah ini, yaitu ayat pertama, terakhir, dan tengah, maka kita akan mendapati bahwa maksud keseluruhan surah ini adalah untuk menyeru agar menepati janji, berteguh pada akad, mengancam dan memberi peringatan terhadap melanggar perjanjian dan tidak mengabaikannya. Sejatinya dijelaskan bahwa adat Allah adalah rahmat dan memudahkan tugas hamba-hamba yang bertakwa, dan shaleh. Dan juga ketegasan Tuhan terhadap orang yang melanggar perjanjian dengan imamnya, dan memulai perselisihan dan agresi, serta melanggar batasan dan perjanjian yang dibuat dalam agama.
Oleh karena itu, banyak disebutkan tentang ketetapan, batasan dan pembalasan, serta kisah Maidah di masa Isa (as), dan kisah dua anak Adam, serta kekejaman Bani Israel dan pelanggaran perjanjian mereka dalam surah ini. Selain itu, dalam ayat-ayat surah ini, Allah swt telah menyempurnakan agama mereka dan menyempurnakan nikmat mereka, serta menghalalkan bagi mereka hal-hal baik dan mengharamkan hal-hal buruk bagi mereka, dan mensyariatkan hukum-hukum dan perintah-perintah yang menjadi sumber kesucian mereka, dan pada saat yang sama, hal itu tidak menimbulkan kesulitan.
Keutamaan Surah
Dalam surah Al-Maidah diperjelas persoalan wilayah dan suksesi pasca Nabi Muhammad saw, dan orang-orang kafir berputus asa terhadap agama Islam, maka siapapun yang membaca surah ini dan sesuai dengan surah ini, berwilayah kepada Ali as, telah mengecewakan orang-orang kafir dan oleh karena itu diberi pahala sesuai dengan jumlah mereka. (HRY)