Menurut Iqna, selama seminggu tersisa sampai pemilu di Bahrain, protes digelar terhadap pemilu parlemen palsu, normalisasi hubungan dengan rezim Zionis, dan pembebasan tahanan politik.
Demonstrasi ini terjadi ketika Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik dunia, telah melakukan perjalanan ke Bahrain untuk berpartisipasi dalam konferensi perdamaian dan koeksistensi. (HRY)