IQNA melaporkan seperti dilansir Pusat Informasi Palestina, Harun Nasser al-Din, anggota biro politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), mengatakan bahwa langkah rezim Zionis untuk memindahkan kementeriannya di kota Quds yang diduduki adalah mata rantai baru dalam upaya rantai untuk mendominasi kota.
Dia menambahkan bahwa tindakan rezim Zionis ini dianggap sebagai upaya yang gagal untuk memaksakan fakta kosong.
Harun Nasser al-Din mengingatkan bahwa stabilitas putra-putra bangsa Palestina di kota Quds merupakan benteng pertahanan yang mengalahkan segala upaya konspirasi musuh zionis di bidang Yahudisasi Quds.
Dia mengatakan bahwa kegagalan pemerintah rezim pendudukan Quds yang memaksakan kementeriannya pindah ke Quds menunjukkan kedalaman krisis politik Israel.
Lebih dari 130 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan penjajah Zionis di Quds
Warga Palestina yang tinggal di kota Salwan dan Al-Issawiya di kota Quds bentrok dengan militan Zionis dari Kamis malam hingga Jumat pagi.
Lebih dari 130 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu, menurut Pusat Informasi Palestina, mengutip Asosiasi Medis Al-Amal.
Asosiasi tersebut memberikan laporan statistik, yang menekankan bahwa seorang tentara Israel juga terluka selama bentrokan tersebut.
Di sisi lain, sumber-sumber lokal melaporkan bahwa penjajah Zionis menyerbu rumah-rumah Palestina di kota Salwan dan menembakkan peluru gas dan suara ke arah mereka.
Orang-orang Palestina kota Al-Issawiya menyerang dan bentrok dengan penjajah Zionis dengan melemparkan granat tangan dan botol-botol pembakar. (HRY)