IQNA

Polisi Israel Copot Sepatu di Komplek Masjid Al-Aqsa

18:41 - May 25, 2022
Berita ID: 3476870
TEHERAN (IQNA) - Rezim Zionis Israel kali ini mulai tampak memetik pelajaran dari aneka peristiwa belakangan ini, dan memahami bahwa kubu resistensi Palestina sanggup melaksanakan ancamannya jika Israel menodai kesucian Masjid Al-Aqsa dan Quds.

Menurut laporan IQNA seperti dilansir liputanislam.com, hal tersebut dinyatakan oleh media Rai Al-Youm, Selasa (25/5), terkait dengan beredarnya video polisi pria dan wanita Israel memasuki bangunan Kubah Al-Sakhrah di komplek Masjid Al-Aqsa dalam keadaan mencopot sepatu untuk pertama kalinya, dan polisi wanitanya pun bahkan mengenakan kerudung.

Setelah beberapa waktu lalu beredar video polisi Israel menarik bendera Israel dari para pemukim Zionis yang mengibarkannya di komplek Al-Aqsa kini beredar pula video polisi Israel mencopot sepatunya ketika masuk ke Kubah Al-Sakhrah.

Menurut Rai Al-Youm, pemandangan itu merupakan yang pertama kalinya dan memperlihat besarnya pengaruh perimbangan deterensi Palestina di mana para pejuang bangsa tertindas ini mengancam akan beraksi jika Rezim Zionis Israel menodai kesucian Masjid Al-Aqsa.

Polisi Israel terlihat mencopot sepatu dan polisi wanitanya pun mengenakan kerudung supaya masuknya mereka ke Kubah Al-Sakhrah tidak dianggap oleh para pejuang Palestina sebagai tantangan dan penodaan terhadap tempat yang disucikan oleh umat Islam.

Tak hanya itu, ancaman para pejuang Palestina tampaknya juga membuat Israel diam-diam menghubungi Hamas.

TV Israel channel 13 pada Selasa malam mengungkap bahwa Rezim Zionis telah melayangkan pesan kepada Hamas melalui Mesir dan Qatar, menyusul adanya ancaman dari kubu resistensi Palestina di Jalur Gaza bahwa mereka akan menyerang jika Rezim Zionis membiarkan warganya melakukan provokasi pada parade bendera yang rencananya akan digelar pada Ahad mendatang.

Or Heller, seorang analis untuk urusan militer di saluran tersebut mengutip pernyataan sumber di lembaga keamanan bahwa Israel mengirim pesan ke Hamas di Gaza  melalui intelijen Mesir  dan  Duta Besar Qatar untuk Gaza Muhammad Al-Emadi.

Disebutkan bahwa dalam pesan itu Israel mengaku tidak tertarik pada eskalasi dengan  Hamas, sebagaimana juga tidak akan melancarkan serangan militer terhadap Jalur Gaza sebagai reaksi ataupun sebagai sebuah inisiatif.

Pesan rahasia itu juga menekankan bahwa tak akan ada perubahan dalam pawai bendera Israel itu dan tidak pula mempengaruhi status quo di kota Quds.

Selain itu, Israel juga menjelaskan bahwa semua ini tidak berarti bahwa  Israel takut takut terhadap ancaman para pejuang Palestina. Sebaliknya, Israel siap secara militer menanggapi ancaman itu.

Israel memperingatkan Hamas untuk tidak membiarkan organisasi apapun semisal Jihad Islam menembakkan roket ke wilayah Israel, karena Israel tetap akan memandang Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza bertanggung jawab atas penembakan itu.

Komando gabungan faksi-faksi resistensi Palestina pada Ahad lalu menegaskan janji mereka untuk berdiri kokoh di depan pawai bendera Israel yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada 29 Mei, sementara Ismail Haniyeh mengingatkan bahwa kubu resistensi Palestina telah berhasil memperlebar zona serangannya hingga ke wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948). (HRY)

captcha