IQNA

Netizen Virtual Menyambut Pemilihan Penerjemah Berjilbab dalam Pertemuan Erdogan dengan Biden

6:29 - June 23, 2021
Berita ID: 3475454
TEHERAN (IQNA) - Pemilihan penerjemah berkerudung berdarah Palestina oleh Presiden Turki untuk bertemu dengan mitra Amerika-nya di Brussels secara luas dipuji oleh pengguna media sosial.

IQNA melaporkan dilansir dari echoroukonline.com, seorang penerjemah berjilbab yang menemani Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selama pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT NATO di Brussels menarik perhatian.

Erdogan tidak sembarangan memilih pakar hubungan internasional itu yang bernama Fatima Kavakci Abu Shanab, tetapi ingin menghormati ibunya melalui dia.

Menurut sumber media, Fatima Kavakci, seorang warga Palestina dan putri Merve Kavakci, adalah anggota parlemen Turki pertama yang berjilbab.

Ibu Fatima dilarang memasuki parlemen pada tahun 1999 oleh Presiden Turki saat itu Suleyman Demirel karena jilbabnya, dan kemudian kewarganegaraan Turkinya dicabut oleh otoritas Turki, yang memicu krisis politik besar di negara tersebut.

Setelah itu, Merve Kavakci berada di bawah tekanan di mana-mana di Turki sampai dia berimigrasi ke Amerika Serikat, tetapi kemudian kembali ke negara ini.

Aktivis media mengatakan Erdogan memulihkan kredibilitasnya dengan mengembalikan kewarganegaraan Turki kepada Kavakci dan penunjukannya sebagai duta besar Turki untuk Malaysia sebagai kompensasi atas pengusiran dari parlemen.

Aktivis media sosial memuji perilaku presiden Turki, dan mengatakan bahwa dengan melakukan itu, Erdogan telah menghormati tidak hanya Merve tetapi semua wanita Muslim yang berkomitmen pada keyakinan mereka dan meneybabkan kemuliaan Islam dan Muslim.

Yang lain percaya bahwa terpilihnya Fatima sebagai penerjemah Erdogan dalam pertemuan dengan Biden adalah pesan dari Erdogan kepada musuh-musuh Islam dan jilbab wanita untuk belajar menghargai pemikiran dan gagasan manusia dan tidak peka terhadap penampilan.

Fatima Kavakci adalah seorang wanita berpendidikan Amerika yang telah bekerja untuk beberapa organisasi politik dan agama di Amerika Serikat. (hry)

 

3979336

captcha