IQNA

Permintaan Pelaksanaan Penyelidikan PBB tentang Aborsi Paksa Muslim Cina

9:05 - July 02, 2020
Berita ID: 3474362
TEHERAN (IQNA) - Menyusul penerbitan laporan oleh pemerintah Cina tentang aborsi paksa minoritas Muslim Uighur, sekelompok politisi dan organisasi hak asasi manusia menyerukan penyelidikan lebih lanjut oleh PBB.

Japan times melaporkan, Politisi di seluruh dunia telah menyerukan penyelidikan PBB terhadap kelahiran minoritas Uighur oleh pemerintah Cina di wilayah Xinjiang. Beijing mengklaim memperlakukan semua kelompok etnis secara adil dan sah.

Pekan lalu, Associated Press melaporkan bahwa pemerintah Cina melakukan kekejaman untuk mengurangi tingkat kelahiran di kalangan warga Uighur dan minoritas lainnya, sementara mayoritas Han, yang merupakan mayoritas penduduk, didorong memiliki lebih banyak anak.

The Inter-Parliamentary Alliance on China, yang meliputi sekelompok politisi Eropa, Australia, Amerika Utara, dan Jepang dari berbagai latar belakang politik, telah menyerukan penelitian independen PBB.

"Dunia tidak bisa diam dalam menghadapi tindakan biadab ini," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Perwakilan dari dua partai utama di British House of Commons juga meminta Departemen Luar Negeri untuk mengambil sikap keras terhadap pemerintah Cina tentang pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Uighur.

Menurut Associated Press, sejumlah wawancara dan data-data menunjukkan bahwa pejabat negara secara teratur memaparkan perempuan minoritas pada tes kehamilan, memaksa ratusan ribu untuk menggunakan alat kontrasepsi, sterilisasi dan bahkan aborsi, sementara itu penggunaan kontrasepsi IUD dan sterilisasi telah menurun di Cina dan meningkat tajam di Xinjiang. Langkah-langkah pengendalian populasi dibarengi dengan penahanan yang meluas karena keduanya merupakan ancaman dan hukuman bagi yang tidak mematuhi aturan. (hry)

 

3907981

captcha